Rabu 27 Mar 2013 18:56 WIB

Massa Gerudug Kemendikbud Tolak Kurikulum Pendidikan

Rep: Fenny Melisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Coruption Watch (ICW) Febri Hendri
Foto: Antara
Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Coruption Watch (ICW) Febri Hendri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Pendidikan berdemo di hadapan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Rabu (27/3).

Massa yang terdiri dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI),  Indonesia Corruption Watch (ICW), Sekolah Tanpa Batas (STB), dan beberapa LSM lain  menyampaikan aspirasinya soal Kurikulum 2013 yang rencananya akan diimplementasikan pada tahun ajaran baru 2013/2014.

Aksi dimulai dengan menggantungkan boneka siswa SD, SMP, SMA, guru, dan orang tua murid di depan halaman Kemendikbud. Aksi ini sebagai bentuk penolakan dan protes masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan Kemdikbud yang dinilai tidak pro rakyat dan berorientasi proyek.

Salah satu kebijakan tersebut yaitu Kurikulum 2013 yang diputuskan secara mendadak dan menelan anggaran hingga Rp 2,49 triliun. 

Koordinator Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri menjelaskan, DPR  belum menyetujui anggaran melekat yang diajukan pemerintah untuk dialihkan ke program Kurikulum 2013.

Selain menyampaikan penolakan terhadap kurikulum, aliansi tersebut juga mendesak pemerintah untuk menghentikan UN dan menghapuskan komersialisasi pendidikan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement