REPUBLIKA.CO.ID,SUDIMARA -- Rencana penghapusan Kereta Rel Listrik (KRL) ekonomi menuai protes kalangan masyarakat. Beberapa hari yang lalu aksi penolakan kebijakan PT Kereta Api Indonesia terjadi di beberapa stasiun kereta api.
Aksi serupa terjadi di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan Banten. Namun aksi kali ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya. Unjuk rasa di Stasiun Sudimara berbentuk penggalangan dana peduli KRL.
Dari pantauan Republika, Kamis (28/3), lima orang yang terdiri dari dua pria dan tiga wanita ini terlihat membawa kardus bertukiskan 'Koin Peduli KRL'. Aksi ini mendapat perhatian dari para penumpang yang biasa menggunakan jasa KRL.
Tampak beberapa bapak-bapak dan pemudi memasukkan sedikit uang mereka ke dalam kardus tadi. Rika, pengguna jasa layanan KRL mengatakan, aksi seperti ini positif. Mengingat, masih di butuhkannya KRL ekonomi bagi sebagian masyarakat.
"Aksi seperti ini sangat bagus di bandingkan dengan unjuk rasa yang menggunakan kekerasan," kata wanita berlesung pipit ini.
Dia mengatakan, KRL ekonomi ini penggunanya mayoritas masyarakat menengah ke bawah. "Apa PT KAI tak memikirkan nasib masyarakat bila KRL ekonomi harus di hapuskan?" ujar mahasiswi ini.
Rencana penghapusan yang akan di realisasikan April 2013 ini akan merugikan masyarakat. PT KAI bila tetap menjalankan kebijakan ini di nilai melanggar Pasal 1 ayat 2 Peraturan Presiden Nomor 53 2012.
Beberapa personil kepolisian tampak datang mengamankab stasiun, ditakutkan akan terjadinya demo besar- besaran.