REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI menyarankan agar Polri mendatangkan tenaga ahli dari luar untuk membantu pengungkapan kasus Lembaga Pemasyarakatan (LP) II B Cebongan, Mlati, Sleman.
Sebab, kecangihan teknologi dianggap akan sangat membantu proses penyelidikan tersebut. "Minta saja bantuan tenaga ahli, contohnya kepada FBI," kata anggota Kompolnas RI, Hamidah Abdurahman di LP Cebongan, Kamis (28/3).
Sebab, meski polisi telah mengumpulakan barang bukti dan data-data mengenai kasus tersebut, hingga saat ini, hasil fisum maupun laboratrium forensik (labfor) belum juga dinyatakan keluar. Sehingga, Hamidah menilai, hal itu menjadi kendala tim penyidik dalam memproses penyelidikannya
Sedangkan, dengan adanya tambahan teknologi dari pihak intelejen asing, menurutnya akan lebih membantu polisi dalam mendeteksi informasi-informasi lainnya. Namun yang terpenting Polda DIY harus berani mengungkap pelaku pembunuhan tersebut pada masyarakat. "Tapi kami tidak memberikan target waktu penyelesaiannya," ujarnya.
Menurut Hamidah, sejauh ini, pihaknya belum melihat kejanggalan mengenai proses pemindahan tahanan. Usai mengunjungi LP sore ini, dia akan kembali ke Polda untuk mengecek ruang tahanan yang dikabarkan butuh perbaikan.
Kunjungan Kompolnas pada hari ini bertujuan untuk meminta progres perkembangan penyelidikan dan mencari informasi terhadap para saksi. Adapun tim tersebut terdiri dari tiga orang anggota yakni, Irjen Pol (Pur) Logan Siagian, AKBP Bustari dan Dr Hamidah Abdurahman.