Kamis 28 Mar 2013 16:11 WIB

Komnas HAM: Proses Hukum tak Dihormati

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Siti Nur Laila menjelaskan, peristiwa terjadinya penembakan empat korban di Lapas Klas II B Cebongan, Sleman merupakan pelanggaran HAM serius.

 

''Hal ini karena berkaitan dengan lembaga negara dan proses hukum yang tidak dihormati,''kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila usai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman Sri Purnomo, Kepala Kanwil  Hukum dan HAM DIY Rusdiyanto, di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (28/3).

Siti menjelaskan, penyelidikan Komnas HAM di Yogyakarta  berlangsung selama tiga hari (26-28 Maret). Selama penyelidikan, Komnas HAM melihat saat kejadian Lapas, pascakejadian  di Lapas dan sebelum kejadian di Lapas yakni saat peristiwa di Hugo's Cafe.

''Sebelum kejadian di Hugo's menjadi satu rangkaian yang melibatkan oknum TNI dan empat korban. Namun kejadian itu lebih pada tindak pidana, bukan pelanggaran HAM,''tuturnya tanpa mengungkap secara rinci apa kejadian tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement