Kamis 28 Mar 2013 20:20 WIB

Tak Ada Kudeta di KPK, Hanya Beda Pendapat

Juru Bicara KPK Johan Budi
Foto: Antara
Juru Bicara KPK Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi, membantah isu kudeta di tingkat pimpinan. Menurutnya, yang terjadi bukan kudeta, melainkan perbedaan pendapat.

"Saya sebagai staf tidak melihat ada kudeta dan friksi-friksi, perbedaan pendapat yang agak kental," kata dia di Jakarta, Kamis (28/3).

Menurutnya, perbedaan pendapat itu terkait gelar perkara kasus. Namun Budi enggan menjelaskan apa kasus yang menyebabkan terjadi perbedaan pendapat yang kental tersebut. "Perbedaan pendapat dalam konteks ekspos kasus. Ini saya lihat sebagai staf," tambahnya.

Menurut dia, seluruh pegawai KPK prihatin dengan kondisi komisi antikorupsi itu sekarang. Karena terjadi fitnah pada pribadi orang di KPK. "Pegawai KPK prihatin, ya. Sehingga fokus kami dalam memberantas korupsi terganggu," katanya.

Sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad menyatakan, kasus kebocoran yang ternyata juga berujung pada penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka itu adalah rekayasa yang sengaja diciptakan. Samad menudingnya sebagai pelaku pembocoran sprindik itu. "Kebocoran sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata dia, dalam pesan singkatnya, Rabu (27/3).

Dia mengklaim, kudeta yang dilakukan oknum itu lebih kepada atas apa yang telah dilakukannya di KPK. "Karena selama ini saya sangat kencang dan lantang membongkar kasus kasus korupsi besar," klaimnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement