REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro melayat ke rumah duka AKP Andar Siahaan Kepala Kepolisian Sektor Dolok Pardamean di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kuala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, Kamis.
Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sasro juga didampingi Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya pada isteri dan keluarga almarhum AKP Andar Siahaan.
Usai melayat di rumah duka, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro kepada pers mengatakan, saat ini pihak kepolisian menetapkan 16 warga sebagai tersangka penggeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya AKP Andar Siahaan.
Menurut jenderal bintang dua itu, almarhum direncanakan akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (29/3).
"Almarhum AKP Andar Siahaan akan diusulkan ke Mabes Polri mendapatkan kenaikan pangkat setingkat atas jasa dan pengabdiannya yang cukup tinggi dalam bertugas," kata Wisjnu.
Sebelumnya, Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan dan tiga anggota berupaya menangkap bandar judi di Desa Buttu Bayu, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada Rabu (27/3) sekitar pukul 21.00 WIB.
Ketika bandar judi di tempat itu didapatkan, AKP Andar Siahaan diteriaki sebagai maling sehingga warga sekitar berupaya melakukan penganiayaan.
Mengetahui kedatangan warga, AKP Andar Siahaan dan anggota berupaya menyelamatkan diri. Namun Kapolsek Dolol Pardamean itu ditangkap warga di Dusun Raja Nihuta, Desa Buttu Bayu.
Setelah didapatkan massa, AKP Andar Siahaan mengalami penganiayaan sehingga meninggal dunia karena mengalami luka parah di bagian kepala disebabkan menerima hantaman benda keras dan tumpul.