REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat, mengatakan sangat kecewa dengan kegagalan dalam konferensi terakhir PBB untuk mengesahkan kesepakatan secara konsensus, yang mestinya akan membantu mengatur perdagangan senjata internasional dengan nilai miliaran dolar AS.
"Sekretaris Jenderal sangat kecewa dengan kegagalan Konferensi Final PBB mengenai Kesepakatan Perdagangan Senjata untuk mencapai kesepakatan tentang teks kesepakatan," demikian pernyataan yang dikeluarkan juru bicara Ban di Markas PBB, New York, seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (29/3) pagi.
"Kesepakatan tersebut telah berada di depan mata, berkat upaya tak kenal lelah dan semangat kompromi di antara negara anggota," lanjut pernyataan itu.
Ban menyampaikan kekecewaan mendalamnya setelah Iran, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), dan Suriah menghalangi pengesahan kesepakatan itu, yang memerlukan pengesahan semua 193 negara anggota PBB.