Jumat 29 Mar 2013 15:28 WIB

Jazz Bukan Hanya Musik Kaum Elite?

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kelompok musik The Groove bersama Monday Michiru (2kanan) beraksi pada hari terakhir Java Jazz Festival 2013 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (3/3).
Foto: Antara
Kelompok musik The Groove bersama Monday Michiru (2kanan) beraksi pada hari terakhir Java Jazz Festival 2013 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN--Syaharani, salah satu musisi jazz papan atas di Indonesia, menilai musik genre yang ia geluti bukan hanya milik kalangan kelas atas atau berduit saja.

"Stigma terhadap musik jazz seperti itu seharusnya sudah tidak ada lagi, sebab perkembangannya seperti genre musik lainnya di Tanah Air," katanya menjelang perhelatan "Nirwana Bali Jazz Series" (NBJS) ke-2, Jumat (29/3).

Menurut dia, sudah tidak ada lagi jarak antara genre tersebut dengan pendengar, bahkan jazz lebih "underground" dibandingkan genre yang lainnya.

Musik jazz ini, ujarnya,  dikembangkan lebih indipenden di Tanah Air. "Saya kira musik jazz semakin berkembang sehingga muncul aliran baru dari genre tersebut," kata Syaharani.

Dia mengatakan, ke depannya musik tersebut akan semakin diterima masyakarat di Tanah Air dan tidak bisa dikotak-kotakan.

Hal senada disampaikan Idang Rasjidi, musisi jazz kawakan di negeri ini. Dia menuturkan, perkembangan musik jenis itu sudah menyebar sampai ke pelosok di Indonesia.

"Sejak 1977, saya memberikan 'workshop' kepada berbagai kalangan masyarakat di kampung-kampung terpencil di Tanah Air, mulai dari Lampung, Palembang, Medan dan Yogyakarta.

Semuanya peserta tampak antusias dan dalam jumlah cukup banyak walaupun tempat pelaksanaan sangatlah sederhana.

"Jarang musisi jenis musik lain yang menggelar kegiatan seperti itu, saya telah rutin memberikannya dan ternyata memberikan manfaat yang cukup baik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement