REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo membentuk tim investigasi terkait pembunuhan empat tahanan di Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman.
Pembentukan tim investigasi, kata dia, karena adanya indikasi keterlibatan prajurit TNI AD dalam penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB, Cebongan, Sleman.
Tim investigasi terdiri sembilan orang dengan pimpinan Wakil Komandan Pusat Polisi Militer AD Brigjen Unggul K yang dibentuk pada Rabu (27/3). Diterjunkannya tim investigasi sebagai tindak lanjut atas perintah Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang mendeteksi keterlibatan TNI AD.
"Dari hasil temuan sementara, indikasinya ada peran oknum TNI AD yang bertugas di Jawa Tengah," kata Pramono di Mabes TNI AD, Jumat (29/3).
Menurut Pramono, tim investigasi terdiri berbagai unsur, terdiri polisi militer daerah, anggota Korem 072/Pamungkas, Kodam IV Diponegoro, Kopassus, dan Mabes AD. Tugas mereka, kata dia, untuk memungkinkan memperlancar kegiatan kerja di lapangan dalam memeriksa keterlibatan dugaan prajurit TNI AD dalam tragedi Lapas Cebongan.
"Saya janji, siapa yang salah saya hukum. Siapa yang benar, saya bela. Itu prinsipnya," kata mantan komandan jenderal Kopassus itu.