Jumat 29 Mar 2013 18:04 WIB

Platini: Teknologi Garis Gawang Mahal

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Karta Raharja Ucu
Michel Platini
Foto: AP
Michel Platini

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Presiden UEFA, Michel Platini, kembali mempunyai pendapat bersebrangan dengan FIFA. Saat Induk Sepak bola dunia itu mendorong penggunaan teknologi garis gawang, Platini masih menunjukkan penolakan.

Menurut Platini, penggunaan teknologi garis gawang akan memakan biaya besar. Ia menyebut setidaknya membutuhkan dana sekitar 54 juta euro (sekitar Rp 672,4 miliar) untuk memasang perangkat itu pada 280 stadion di kawasan Eropa.

Platini mengaku masih keberatan melihat perkiraan dana yang harus dikeluarkan. "Sangat mahal untuk jenis kesalahan yang hanya terjadi sekali setiap 40 tahun," kata pria asal Prancis itu, seperti dilansir BBC Sport, Kamis (28/3).

Penggunaan teknologi garis gawang memang sempat menjadi perdebatan. Ada yang setuju, tak sedikit yang menolak. Namun FIFA mendukung penggunaan teknologi untuk mengetahui terjadi atau tidaknya sebuah gol dalam pertandingan.

Presiden FIFA, Sepp Blatter, semakin menunjukkan ketertarikannya setelah wasit tidak mengesahkan gol Frank Lampard saat Inggris menghadapi Jerman di babak 16 besar Piala Dunia 2010.

FIFA kemudian melakukan sejumlah percobaan untuk menguji perangkat teknologi garis gawang. Perangkat Goalref dan Hawkeye akhirnya mendapat persetujuan FIFA. Goalref menggunakan sensor magnetik untuk mengetahui apakah bola sudah melewati garis gawang atau tidak. Sementara Hawkeye mengoptimalkan penggunaan kamera dari berbagai sudut. Kedua perangkat ini sudah digunakan dalam kompetisi Piala Dunia Antarklub akhir tahun lalu.

Karena dianggap sukses, FIFA kemudian sepakat terus menggunakan teknologi garis gawang itu. Dalam pernyataan resminya pertengahan Februari lalu, FIFA memutuskan memakai teknologi tersebut di ajang Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia 2014 di Brasil. Namun, masih ada penolakan terhadap pengunaan mesin di lapangan sepak bola. Platini menjadi salah satu yang cukup lantang mengajukan keberatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement