REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Mahalnya biaya penggunaan teknologi garis gawang, membuat Presiden UEFA, Michel Platini berfikir ulang untuk menggunakannya.
Platini menilai teknologi garis gawang terlalu mahal. Sebab, setidaknya membutuhkan dana sekitar 54 juta euro (sekitar Rp 672,4 miliar) untuk memasang perangkat itu pada 280 stadion di kawasan Eropa. Platini lebih memilih mengalokasikan dana tersebut ke pos lain.
"Saya lebih memilih mengalirkan (dana) untuk pengembangan sepak bola muda dan pembangunan infrastruktur," kata Platini seperti dilansir BBC Sport, Kamis (28/3).
Pria yang memimpin UEFA sejak 2007 itu bersikukuh dengan sistem lima wasit dalam setiap pertandingan. Ada dua pengadil tambahan yang ditempatkan di masing-masing sisi gawang untuk menjadi pengawas. UEFA sudah menerapkan sistem ini pada kompetisi Liga Champions dan Liga Eropa.
Platini cukup puas dengan pelaksanannya sejauh ini. "Praktis tidak ada kesalahan dan wasit bisa melihat segala sesuatu yang terjadi di lapangan," kata dia.
Karenanya, Platini masih bertahan dengan pendapatnya untuk menggunakan sistem lima pengadil di lapangan. Masih sangat berat bagi mantan punggawa Timnas Prancis itu untuk menggunakan teknologi garis gawang dalam pertandingan.