Jumat 29 Mar 2013 21:06 WIB

DPR Diminta Bentuk Tim Ad Hoc Terkait RUU Ormas

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Hasyim Muzadi
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR diminta untuk segera membentuk tim ad hoc sebelum mengesahkan RUU Ormas. Ini agar persoalan yang muncul lantaran penolakan terhadap RUU tersebut bisa diselesaikan. "Sebelum diputusi DPR harus kumpulkan smua ormas. Tolong DPR membuat tim ad hoc untuk berkoordinasi dengan ormas-ormas tersebut," kata Tokoh Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi di Jakarta, Jumat (29/3).

Menurutnya, keberatan ormas-ormas yang ada merupakan persoalan serius yang harus segera dibicarakan. Misalnya saja terkait lembaga amil zakat yang terancam dibubarkan. Ia pun meminta DPR untuk menjelaskan secara luas dan terperinci kepada ormas-ormas yang ada. Tak hanya itu, pertemuan itu juga diharapkan akan memberikan masukan untuk RUU Ormas agar menjadi signifikan. 

Begitu juga dengan persoalan azas tunggal Pancasila yang ditentang beberapa ormas. "Itu yang harus dibicarakan. Kalau menolak Pancasila, itu kita mundur," ungkap mantan Ketua Umum PBNU itu.

Menurut Hasyim, akar Pancasila jangan dipertentangkan dengan agama. Pancasila tidak sama dengan agama. "Pancasila tidak diagamakan dan agama tidak akan diganti dengan Pancasila," jelas dia.

Justru, lanjut Hasyim, Pancasila merupakan pemikiran agar semua agama mempunyai koridor. Sehingga tidak elok bila Pancasila dilawankan dengan agama. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement