REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Ribuan orang menggenggam lilin keluar dari Koloseum Roma untuk menyaksikan Paus Fransiskus memimpin upacara "jalan salib" di sekitar teater terbuka kuno itu pada Jumat.
Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai Bapa Suci umat Katholik pada 13 Maret, duduk di bawah naungan warna merah di bukit Palatin, Roma, sementara sejumlah umat memanggul salib kayu untuk memperingati Kristus wafat di kayu salib.
"Kadang, sepertinya Tuhan tidak menanggapi godaan setan dan diam," kata Paus asal Argentina itu dalam bahasa Italia pada akhir ibadah.
"Tetapi Tuhan bersabda, Tuhan menjawab melalui salib Kristus: bahasa cinta, syukur dan pengampunan. juga mengungkapkan keputusanNya yaitu Tuhan mencintai kita," katanya.
"Umat nasrani seharusnya menanggapi setan dengan baik," ujarnya dan meminta umat untuk waspada. "Setan akan selalu mengerjai kita."
Doa Jalan Salib ditandai dengan 14 pemberhentian, mengenang detik-detik penting akhir hidup Kristus, diawali dari pengadilan oleh Pontius Pilatus yang memberi hukuman mati hingga pemakaman di kubur batu, ditulis oleh pemuda Lebanon.
Salib kayu dipanggul bergantian oleh sekelompok orang kepada orang lain termasuk seseorang yang memakai kursi roda. Mereka juga berasal dari berbagai bangsa yaitu Italia, India, China, Nigeria, Suriah, Lebanon dan Brasil.
Beberapa doa dibacakan oleh aktor, antara lain menyinggung tentang konflik di Timur Tengah dan orang-orang yang menderita karenanya. Dalam meditasi itu disebut bahwa Timur Tengah adalah "Tanah yang tercabik kekerasan dan ketidak-adilan".
Fransiskus mendoakan umat Kristen dan Islam Lebanon yang mencoba hidup damai berdampingan dan upaya itu merupakan pertanda sebuah harapan pada dunia.
Doa-doa juga dipanjatkan bagi anak-anak korban kekerasan, kaum pengungsi, tunawisma dan korban pertikaian agama, kekerasan, terorisme dan kemiskinan, ketidak adilan serta pecandu narkotika. Ada pula doa menentang pengguguran kandungan dan eutanasia.
Jumat Agung adalah rangkaian kedua dari empat ibadah menjelang Minggu Paskah, dan merupakan ibadah terpenting dalam kalender liturgi Katholik.
Pada Kamis Putih terdapat dua perempuan muda di antara 12 orang yang kakinya dibasuh dan dicium oleh Paus Fransiskus dalam tradisi Katholik, dilaksanakan di penjara anak di pinggiran Roma. Ini pertamakalinya Bapa Suci memasukkan perempuan dalam daftar tersebut.
Pada Sabtu Malam Paus akan merayakan misa malam Paskah dan Minggu lusa akan memberikan berkah yang pertama yaitu 'Urbi et Orbi' di pelataran St.Petrus.