Sabtu 30 Mar 2013 19:26 WIB

Dua Bocah Terbunuh Akibat Serangan Udara NATO

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Citra Listya Rini
Pasukan NATO
Pasukan NATO

REPUBLIKA.CO.ID, GHAZNI -- Serangan Helikopter NATO ke tenggara Kota Ghazni, Afghanistan, menyebabkan dua anak kecil dan sembilan orang yang diduga sebagai anggota Taliban, Sabtu (30/3) waktu setempat.

Ironisnya, kejadian ini tepat sebulan usai Presiden Hamid Karzai melarang pasukan keamanan Afghanistan meminta dukungan bantuan udara dari pihak asing.

Menurut Juru Bicara NATO, Adam Wojack, insiden ini terjadi saat beberapa  patroli polisi diserang oleh pasukan pemberontak di wilayah sebelah tenggara Kota Ghazni. Kemudian, mereka meminta bantuan Pasukan Internasional yang masih di bawah kendali NATO.

''Pasukan Internasional Pendukung Keamanan di Afghanistan melakukan kontak senjata dengan pemberontak melalui helikopter yang dikirim,'' kata Wojack, seperti dikutip Reuters. Dia pun mengaku, masih melakukan investigasi terkait korban sipil dalam serangan tersebut.

Dalam serangan itu, sembilan orang yang diduga anggota Taliban tewas. Enam warga sipil dilaporkan terluka. Hal ini seperti dilaporkan Kolonel Muhamad Hussain, Pejabat senior kepolisian Afghanisatan. Berdasarkan pantauan, dari seluruh korban tewas itu, terdapat dua mayat anak kecil. 

Insiden ini kembali memicu perdebatan, apakah dukungan bantuan dari pasukan asing masih dibutuhkan atau tidak? Padahal baru sekitar sebulan lalu, Hamid Karzai melarang semua pasukan keamanan Afghanistan untuk meminta bantuan militer dari pihak asing.

NATO pun sempat diminta untuk tidak melakukan serangan militer ke rumah-rumah ataupun desa di seluruh wilayah Afghanistan.

Beberapa pejabat di Afghanistan mengkhawatirkan imbas dari adanya pelarangan ataupun pengurangan bantuan dari pasukan internasional. Kondisi itu akan membuat pasukan keamanan internal Afghanistan, yang berjumlah 352 ribu, dalam bahaya besar karena dianggap belum mampu memikul tanggung jawab keamanan dari pasukan internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement