REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisuda akbar penghafal Alqurayang diselenggarakan oleh Program Pembibitan Pengahafal Alquran Daarul Quran (PPPA Daqu) pada Sabtu (30/3), menyimpan cerita unik tersendiri.
Dari ribuan peserta wisuda akbar yang di adakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), ternyata ada salah seorang mahasiswi perguruan tinggi terkemuka di Jakarta Selatan.
Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) mengirimkan salah satu mahasiswinya untuk mengikuti pagelaran Indonesia Menghafal Quran (IMQ) ke empat ini.
Ya, dia adalah Syahruna. Wanita berumur 20 tahun ini salah seorang peserta wisuda akbar Indonesia Menghafal Quran. Pihak Republika mendapatkan nomor kontak Syahruna dari Ustaz Ali selaku pengajarnya di Forum Halaqoh Quran An Nashr Bintaro Jakarta Selatan.
Pihak Republika sendiri mengetahui informasi nomer kontak Ustadz Ali dari salah seorang murid ngajinya, yakni Sharah Nadya seorang mahasiswi Universitas Islam Negri Syarif (UIN) Hidayatullah Jakarta.
Syahruna ketika di hubungi Republika mengatakan malu untuk di wawancara seperti ini. Dia mengatakan, sebenarnya agak grogi ketika menjadi peserta wisuda akbar Indonesia Menghafal Alquran, apalagi sampai di wawancara segala.
Mahasiswi tahun ketiga STAN ini merasa sangat istimewa menjadi salah seorang peserta yang bisa mengikuti wisuda penghafal Quran. "Dari acara wisuda tadi, saya merasa kagum ternyata bukan saya saja yang mengikuti seleksi hafalan ini," kata wanita asal Sumatera Utara ini.
Dia merasa takjub dengan kondisi di GBK pagi (30/3) tadi, sedikitnya ribuan orang berkumpul dalam satu tempat untuk menggaungkan kalam Ilahi ini. "Rasa lelah selama masa menghafal hilang begitu melihat banyaknya para penghafal Alqura yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.
"Saya awalnya tak percaya akan sebanyak ini saudara-saudara ku di berbagai daerah yang ikut menghafalkan Alquran dan bersama-sama di wisuda hari ini," katanya dengan bersemangat.
Di tambah lagi dengan beragamnya usia para penghafal Alquranini. Mulai dari ibu-ibu hingga anak kecil pun bersama-sama menghafalkan Kalam Allah ini.
Syahruna mengakui telah lama menghafalkan Alquran ini. Namun baru pada masa perkuliahan tingkat tiga inilah dia di bolehkan untuk hafalan. Tapi sejak tingkat awal sejatinya gadis ini telah memulai hafalannya.
"Jadi apabila di tanya berapa lama saya mulai menghafal Alquran? Ya kurang lebih sudah satu tahun setengah," kata gadis asal Asahan ini.
Dia mengakui banyak sekali hambatan dalam menghafalkan Alquran. Salah satunya adalah penyakit yang namanya lupa.
"Ketika sudah hafal juz 30 dan baru akan memulai menghafalkan surat Al Baqarah, tiba-tiba saja hafalan sebelumnya lupa," kata dia dengan suara serak.