REPUBLIKA.CO.ID, PALOPO -- Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih menunggu laporan resmi dari pejabat kepolisian di Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait kerusuhan yang terjadi di Palopo pada Ahad (31/3).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Suhardi Alius mengatakan, dia telah memintai keterangan Wakapolda Sulselbar, Brigjen Polisi Syahrul Mamma terkait hal tersebut. “Mabes sedang menunggu laporan Polda Sulselbar, sementara beliau masih mengecek keadaan,” kata Suhardi kepada Republika.
Hingga saat ini, kepolisian sendiri belum mau gegabah mengatakan apa penyebab dan siapa pelaku kerusuhan tersebut. “Sementara dugaannya karena reaksi pasca pemilihan (Pilwalkot Palopo), sehingga ada aksi merusak dan lainnya,” kata dia.
Secara terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar, Kombes Edi Sutendi mengatakan, massa yang ricuh sejak Sabtu (30/3) malam hingga Ahad (31/3) sudah mulai membubarkan diri. “Tapi petugas masih berkonsentrasi di sejumlah titik di Kota Palopo untuk berjaga,” kata dia.
Endi menjelaskan, peristiwa ini mulai meruncing manakala rapat pleno Pilwalkot Palopo selesai digelar. Tak disangka, massa dari salasahtu pasangan yang dinyatakan kalah mengamuk dan mulai melakukan sejumlah perusakan. Enam gedung perkantoran dilaporkan rusak akibat aksi yang melibatkan ratusan orang ini.