Ahad 31 Mar 2013 19:48 WIB

Pemimpin Daerah Perlu Beri Pendidikan Politik Bermutu ke Publik

Rep: Andi Nur Aminah / Red: Citra Listya Rini
Kantor Palopo Pos dibakar massa
Kantor Palopo Pos dibakar massa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi massa yang barbar dan merugikan media dalam kasus Pemilukada, makin marak saja. Pekan lalu, kasus penyerangan terhadap kantor TVRI Gorontalo menyeruak. 

Belum lagi kasus tersebut tuntas, Ahad (31/3) siang, kasus kekerasan terjadi lagi dan menimpa kantor Harian Palopo Pos. Kali ini, Harian Palopo Pos dibakar massa dan menghanguskan lantai satu gedung tersebut.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Eko Maryadi, mengecam keras aksi barbar itu. Menurutnya, penyerangan terhadap individu jurnalis ataupun kantor media adalah tindakan yang mengancam kebebasan pers. 

Eko mengatakan, pemimpin-pemimpin di daerah, sudah seharusnya memberikan pendidikan politik bermutu kepada publik. "Terutama pada para pendukungnya. Politik harus dilakukan dengan akal sehat, beretika dan menjauhi kekerasan," ujar Eko. 

Kasus kekerasan terhadap jurnalis dari tahun ke tahun terus bermunculan. Beberapa waktu lalu, Eko pernah mengatakan, salah satu cara untuk menghindari terjadinya kekerasan tersebut adalah bekerja secara professional dan menjunjung kode etik jurnalistik. 

Namun jika hal tersebut sudah dilakukan namun kekerasan tetap terjadi, hal itu sudah menjadi ancaman. Dia mengatakan, ancaman kekerasan terhadap jurnalis, kemungkinan akan meningkat apalagi menjelang 2014. 

Diakui Eko, banyaknya pelaksanaan Pemilukada mulai dari tingkat bupati, wali kota hingga gubernur, sangat riskan memunculkan aksi kekerasan terhadap jurnalis. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement