REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menyatakan konsentrasi gas CO2 dalam tanah di sekitar Kawah Timbang, Desa Sumberejo, masih tinggi.
"Hal ini diketahui dari hasil pengukuran yang dilakukan Tim Tanggap Darurat PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)," kata petugas Posko Siaga Darurat Bencana Kawah Timbang BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Ahad (31/3) malam.
Dalam hal ini, kata dia, pengukuran menggunakan pipa yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 sentimeter di sepanjang Kali Sat pada jarak 700--1.500 meter dari Kawah Timbang ke arah selatan.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diketahui bahwa konsentrasi CO2 di Titik Ukur I lebih besar dari 5 persen volume, Titik Ukur II sebesar 1,7 persen volume, Titik Ukur III dan Titik Ukur IV lebih besar dari 5 persen volume, serta di Titik Ukur V sebesar 0,3 persen volume.
Sementara konsentrasi CO2 di Titik Ukur VI sebesar 0,3 persen volume, Titik Ukur VII sebesar 0,5 persen volume, Titik Ukur VIII sebesar 0,3 persen volume, Titik Ukur IX sebesar 2,4 persen volume, dan Titik Ukur X sebesar 0,8 persen volume.
"Pada jarak 1.000 meter dari Kawah Timbang dilakukan pengukuran konsentrasi gas di udara, namun tidak terdeteksi adanya gas berbahaya," papar Andri.