Senin 01 Apr 2013 05:16 WIB

Ada Penerbangan Langsung Kairo-Teheran, Orang Ini Malah Kesal

Bendera Iran-Mesir/ilustrasi
Foto: brecorder.com
Bendera Iran-Mesir/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Analis dan penulis Saudi, Khalf Al-Harbi menyinggung penerbangan pertama pesawat komersial dari Kairo menuju Teheran setelah 34 tahun, menekankan bahwa negara-negara Arab di kawasan harus mempersiapkan diri untuk menyambut tahap baru yang benar-benar berbeda.

Alalam melaporkan, Al-Harbi yang geram atas peresmian jalur penerbangan langsung Teheran-Kairo, menilainya memiliki berbagai dimensi yang lebih luas dari sekadar ekonomi dan pariwisata.

Menurutnya, Mesir pada era sebelumnya, yakni era Hosni Mubarak, merupakan pendukung setia negara-negara Arab Teluk Persia di hadapan Iran. "Masalah ini (penerbangan langsung Tehran-Kairo) jangan sampai ada kaitannya dengan negara-negara Arab, karena sebagian besar negara tersebut memiliki jalur penerbangan langsung ke Teheran dan bahkan sejumlah negara memiliki hubungan ekonomi sangat meluas dengan Iran,'' ujarnya.

Penulis Arab Saudi ini menegaskan, "Masalah yang sangat mengkhawatirkan yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa Mesir yang baru pimpinan Ikhwanul Muslimin, telah melangkah terlalu jauh dan  siap menerima Iran sebagai sekutunya."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement