REPUBLIKA.CO.ID, Korea Utara bertekad mengembangkan dan meluncurkan satelit-satelit yang lebih canggih serta mengatakan senjata nuklir negara itu tidak bisa diganggu gugat dan tidak akan dihentikan meskipun diberi bantuan ekonomi “miliaran dolar”.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan, rapat pleno Komisi Sentral Partai Buruh Korea Utara, yang diketuai pemimpin Kim Jong Un, menyerukan pembangunan ekonomi dan persenjataan nuklir yang lebih kuat.
Dikatakan senjata nuklir Korea Utara bukan alat tawar politik, dan bahwa program itu akan “ditingkatkan dan dipercanggih sampai dunia yang bebas nuklir terwujud.”
Pertemuan itu dilakukan sehari sebelum parlemen negara itu bertemu 1 April di tengah ketegangan yang meningkat dengan Korea Selatan dan Amerika.
Dalam perkembangan terkait, sumber-sumber memberitahu VOA, sekelompok jet tempur siluman Amerika F-22 diterbangkan dari pangkalan udara Kadena di Jepang ke pangkalan udara Osan, selatan Seoul, untuk bergabung dalam latihan militer bersama di Korea Selatan.