Senin 01 Apr 2013 06:50 WIB

Solidaritas untuk Bocah Korban Pemerkosaan

pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Warga Kota Banda Aceh yang tergabung dalam Gerakan Orangtua Perduli Anak menggalang aksi simpatik dan solidaritas untuk M (6), bocah korban perkosaan dan pembunuhan di lapangan Blang Padang.

Aksi solidaritas terhadap kasus kekerasan seksual yang dialami M pada pekan lalu tidak hanya dihadiri para orang tua, juga para aktivis yang fokus pada kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ikut serta, kata koordinator aksi Gerakan Orangtua Perduli Anak, Flora Rosalia di Banda Aceh, Ahad (31/3).

M adalah bocah korban perkosaan yang jenazahnya ditemukan di semak belukar Desa Peulanggahan Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, pada Rabu (27/3) pagi.

Anak tunggal pasangan Mw (39) dan AM (31) itu, diperkosa dan dibunuh paman tirinya dibantu seorang residivis. Kedua tersangka sudah diamankan aparat kepolisian setempat.

Aksi yang diwarnai dengan membubuhkan tanda tangan pada kain putih itu, bukan hanya untuk menarik simpati dan empati warga Kota Banda Aceh atas kasus yang menimpa M, penyandang tuna netra, tetapi juga untuk menggugah kesadaran orang tua serta mengajak pemerintah dan pembuat kebijakan agar membuat regulasi yang berpihak pada perempuan dan anak.

Menurut Flora, angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Aceh terus mengalami peningkatan. Gerakan Perempuan Aceh melansir terjadi sekitar 1.060 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang didominasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kata Flora lagi.

Ia mengemukakan pelaku utama dari kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak ini umumnya adalah orang terdekat korban, seperti ayah kandung, kakak, paman, kakek, tetangga, dan teman.

Flora juga menyebutkan perlu memberikan pengetahuan dan pendidikan tentang seks, kesehatan dan reproduksi pada anak sejak usia dini yang disampaikan dengan bahasa yang mampu mereka cerna dengan baik.

"Sejak usia empat tahun, anak-anak juga sudah dapat diajarkan tentang apa itu kekerasan dan kejahatan seksual agar dia dapat menjaga dan melindungi diri sendiri dari para pelaku kekerasan seksual itu," katanya pula.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement