REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Pada Maret 2013 ini, dari hasil survei ke tujuh kota pantauan, Jabar masih mengalami inflasi sebesar 0,79 persen.
Inflasi tersebut, terjadi karena dipicu oleh sub kelompokk bumbu-bumbuan yang memberikan andil inflasi tertinggi yakni sebesar 0,92 persen. Bumbu yang menyebabkan inflasi antara lain bawang merah sebesar 0,65 persen dan bawang putih 0,24 persen.
‘’Inflasi Maret 0,79 persen memang lumayan tinggi,’’ ujar Kabid Statistik Distribusi BPS (Badan Pusat Statistik) Jabar, Dody Gunawan Yusuf kepada wartawan, Senin (1/4).
Menurut Dody, dilihay dari inflasi tahun ke tahun selama dua belas bulan yakni Maret 2013 terhadap Maret 2012, tercatat inflasi di Jabar sebesar 5,81 persen. Walaupun inflasi cukup tinggi, Ia tetap optimistis masa depan Jabar masih cerah.
‘’Triwulan pertama kan memang babak belur. Karena komoditi naik akibat faktor cuaca dan distribusi barang terhambat,’’ katanya.
Untuk bawang merah dan bawang putih, menurut Dody, terjadi kenaikan harga karena impor dari Cina terhambat. Hanya saja, biasanya di triwulan kedua April-Mei secara makro, inflasi akan turun.
‘’Justru, harus waspada pada triwulan tiga karena tahun ajaran baru dan ramadhan biasanya harga-harga dan inflasi naik,’’ kata Dody.