REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Soekarwo, menilai rencana kader Demokrat yang akan menggelar kongres luar biasa (KLB) tandingan hanyalah emosi sesaat dan nantinya akan selesai dengan sendirinya.

"Rencana kongres luar biasa tandingan hanyalah emosi sesaat usai suksesnya KLB di Bali akhir pekan lalu. Nantinya emosi itu akan surut dan berakhir kok," ujar Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Pihaknya menepis anggapan bahwa Partai Demokrat malah terjadi perpecahan di internal partai setelah KLB menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum serta menunjuk Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP.

Dia mengatakan semua peserta KLB yang diikuti seluruh DPC dan DPD Partai Demokrat se-Indonesia telah menyatakan sepakat. Tidak ada yang membantah sama sekali terhadap dua keputusan penting, yakni memilih ketua umum dan penunjukan ketua harian.

"Semua DPC dan DPD ketika disuruh berdiri sebagai tanda setuju, semua berdiri,'' katanya. ''Sehingga, mereka sepakat mendukung keputusan tersebut."

Ia berpandangan wacana untuk menggulirkan KLB tandingan yang rencananya digelar Bandung hanyalah luapan emosi politik, bukan konstitusi politik. Sehingga, lanjut dia, proses ini akan selesei dengan sendirinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika