REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Aktivis Observatorium Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah yang berbasis di Inggris, Senin (1/4), mengumumkan bahwa lebih dari 6 ribu orang tewas di Suriah selama Maret 2013. Meningkatnya kematian akibat penembakan dan bentrokan.
Obseravatorium menjelaskan, mereka yang tewas di bulan Maret terdiri dari 1.486 orang oposisi dan 1.464 tentara rezim Suriah. Tapi mayoritas yang menjadi korban tewas berasal dari warga sipil, yaitu sebanyak 2.080 kematian, termasuk 298 anak-anak dan perempuan sebanyak 291 orang.
Selain itu, ada 387 warga sipil tak dikenal, dan 588 pejuang tak dikenal, sebagian besar dari mereka adalah pejuang asing dengan oposisi. ‘’Sampai Maret 2013, kematian sampai 6.005 orang,’’ kata Pemimpin observatorium Rami Abdul-Rahman.
Menurutnya, korban tewas pada Maret menjadikan bulan itu yanga paling mematikan dibandingkan pada Agustus 2012. Dia menjelaskan, korban tewas total sejak awal konflik hingga akhir Maret 2013 adalah 62.554 orang. Nasib korban tewas ini jarang ditemukan. Tapi Abdul-Rahman mengakui, jumlah itu tidak lengkap, dan memprediksi angka sebenarnya bisa dua kali lebih banyak.
Dia juga mengatakan lebih dari 12 ribu orang bersenjata pro-pemerintah Suriah yang dibunuh oleh oposisi dan tidak pernah dilaporkan. Menurutnya, korban ini yang meningkat kemungkinan tidak lengkap karena kedua belah pihak, baik tentara rezim presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok oposisi sering tidak melaporkan kematian mereka dalam konflik tersebut. ‘’Kedua belah pihak menyembunyikan informasi,’’ kata Abdul-Rahman.