REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinematek Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melakukan pengalih-mediaan menjadi format digital (digitalisasi) terhadap 29 film nasional yang merupakan bagian dari koleksi Sinematek.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nurhayati dalam acara "Serah Terima 29 Judul Film Koleksi Sinematek Indonesia Hasil Digitalisasi Kerja Sama Sinematek Indonesia dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI", Selasa (2/4) siang di PPHUI, Kuningan, Jakarta, mengatakan, pengarsipan film di Indonesia idealnya memang dalam bentuk digital.
Maka dari itu Sinematek harus berkembang menjadi Indonesian Film Centre (IFC). Sinematek harus tumbuh menjadi pusat pengarsipan, pusat data informasi, sekaligus museum perfilman.
"Dengan pengarsipan yang baik, bisa diketahui nantinya film yang baik atau disukai masyarakat. Jadi siapapun bisa melihat atau mengetahui film yang baik story line-nya seperti apa, gambarnya juga seperti apa," ujar Wiendu.
Berikut 29 film yang dilakukan digitalisasi oleh Sinematek dan Kemendikbud:
1. Tie Pat Kai Kawin (1935)
2. Antara Bumi dan Langit
3. Darah Dan Doa (The Long March)
4. Pagar Kawat Berduri
5. Violeta
6. Penjeberangan
7. Matjan Kemajoran
8. Dibalik Tjahaja Gemerlapan
9. Nji Ronggeng
10. Apa Jang Kau Tjari Palupi
11. Si Pitung Produksi
12. Wadjah Seorang Laki-laki Produksi
13. Si Doel Anak Betawi
14. Ambisi
15. Atheis
16. Senyum Di Pagi Bulan Desember
17. Jakarta Jakarta
18. November 1828
19. Pengemis dan Tukang Becak
20. Sorta
21. Halimun
22. Kembang Kertas
23. Matahari Matahari
24. Beri Aku Waktu
25. Ibunda
26. Naga Bonar
27. Nyoman Cinta Merah Putih
28. Ramadhan dan Ramona
29. Fatahillah