REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sketsa wajah dua dari belasan pelaku penyerangan Lapas Cebongan Sleman pada Sabtu (23/3) sudah rampung diselesaikan pihak penyelidik. Dalam hal ini, Polri mengaku sedang menyempurnakan sketsa tersebut agar lebih mudah dikenali oleh masyarakat.
“Masih diperjelas, nanti setelah selesai segera akan disebarkan ke masyarakat, kami harap informasi masyarkat,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, di Jakarta, Selasa (2/4). Boy mengatakan, sketsa pelaku pembunuhan empat tahanan di Lapas tersebut berhasil direkonstuksi berkat kerja sama polisi, TNI AD, dan Komnas HAM.
Dia berkata, dari keterangan saksi, tim penyelidik di lapangan terus mengumpulkan bukti dan informasi yang mengarah pada bentuk wajah pelaku. “Dari keterangan saksi, diketahui ada dua pelaku yang wajahnya tidak dibungkus penutup kepala,” kata Boy.
Hingga kini tim penyelidik belum menemukan sedikit pun garis yang menunjukan bahwa pelaku dari penembakan ini ialah anggota TNI. Meskipun, isu terus menguat dan mengarah kepada militer. “Belum ada hasil pemeriksaan yang menyimpulkan demikian (TNI terlibat),” ujarnya.
Sebelumnya, empat tahanan Lapas Cebongan yang baru semalam diinapkan di sana tewas setelah tujuh belas penyusup bersenjata lengkap merangsek masuk. Setelah berhasil melupuhkan seluruh petugas Lapas, satu penyusup kemudian menembak mati keempat tahanan tersebut. Setelah selesai, mereka lalu melarikan diri dengan menggondol CCTV Lapas dan rekamannya.
Para tahanan ini sendiri merupakan tersangka pengeroyok anggota Kopassus di salah satu café di Sleman hingga tewas. Dari bukti dan keterangan saksi, diketahui para pelaku datang dengan berbekal senjata laras panjang, bersepatu PDL dan beraksi dengan sangat cepat.