REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan manajemen boyband legendaris Shinhwa, Good Entertainment, menyatakan akan mengambil langkah hukum terhadap sejumlah perusahaan yang menjalankan bisnis fan club Shinhwa di Jepang.
Tuntutan tersebut menyusul banyak pihak yang mengaku fan club resmi Shinhwa, padahal mereka tidak sedang terikat kontrak dengan manajemen manapun.
"Kami akan mengambil tindakan hukum terhadap klub penggemar ilegal yang tidak dikontrak ini. Mereka terus merekrut anggota," kata perwakilan manajemen Shinhwa, dikutip dari Soompi, Rabu (3/4).
Sejak awal, perusahaan itu tidak bisa menyampaikan laporan tentang administrasi operasi atau pendaftaran anggota. Meskipun telah diminta untuk menghentikan operasi mereka, namun perusahaan ilegal itu belum berhenti mendaftar ulang anggota dan mengklaim status resmi mereka.
"Kami akan mengajukan gugatan dan mengambil tindakan agresif," tambah perwakilan tersebut.
Shinhwa baru saja menggelar konser ulang tahun ke-15 mereka. Sebagai kejutan, Shinhwa juga akan merilis album ke-11 mereka pada April ini.
Shinhwa debut pertama kalinya pada1998 dengan lagu 'Haegyulsah' atau 'The Solver.' Kelompok ini hingga sekarang masih memegang rekor sebagai boyband terawet dalam sejarah K-pop.