Rabu 03 Apr 2013 12:28 WIB

Presiden Afrika Tengah: Chad Bantu Pemberontak Gulingkan Saya

Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.
Foto: reuters.com
Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, LIBREVILLE -- Presiden Republik Afrika Tengah, Francois Bozize, yang digulingkan baru-baru ini menuduh tetangganya, Chad, membantu koalisi pemberontak Seleka menggulingkan dirinya.

"Pada Sabtu 23 Maret, kita telah menghancurkan kekuatan Seleka. Tetapi pada Minggu 24 Maret, kami tahu bahwa ada dukungan dari satu negara Afrika yang saya pastikan adalah Chad," kata Bozize dalam satu wawancara dengan BBC Afrika seperti dikutip Antara.

"Itu adalah pasukan khusus Chad yang memimpin operasi pada Minggu pagi dan menyerang pangkalan Afrika Selatan," tambahnya mengacu pada tentara yang ditempatkan di Bangui. Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dalam bentrokan dengan pemberontak.

Bozize mengatakan negaranya memiliki hubungan persaudaraan yang kuat dengan Chad. Karena itu, mereka mengaku terkejut melihat perilaku Chad.

"Hanya pemerintah Chad yang dapat memberikan penjelasan," katanya.

Chad terbukti sebagai sekutu kuat untuk Bozize selama sedasawarsa kekuasaannya. Chad membantu Bozize melakukan kudeta pada 2003 dan melawan pemberontakan di utara yang menjadikan Republik Afrika Tengah tidak stabil tujuh tahun kemudian.

Sebuah laporan terbaru dari Kelompok Krisis Internasional juga meragukan sifat hubungan Chad dengan pemberontak. "Posisi Chad dalam konflik ini setidaknya bersifat ambigu dan pemerintah Chad diduga memiliki hubungan dengan Seleka," katanya.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement