Rabu 03 Apr 2013 13:42 WIB

Pasar Kramat Jati Minim Pasokan Bawang

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/12). (Republika/Prayogi)
Bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/12). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, KRAMAT JATI – Pasokan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati masih jauh dari ideal. Pasokan bawang merah saat ini cuma 60 ton per hari. Untuk mencapai harga normal, pasokan harus sekitar 130 sampai 135 ton per hari.

Asisten Manajer Unit Pasar Besar Kramat Jati Sugiyono mengatakan, seperti teori ekonomi, minimnya pasokan membuat harga melambung tinggi. "Barang sedikit permintaan banyak gimana mau turun,’’ kata dia.

Kenaikan bawang, kata dia, memang biasa terjadi setiap bulan Februari sampai Maret. Kenaikan itu, karena pasokan rendah. Pasokan minim disebabkan oleh para petani di Brebes dan kota sentra produksi lainnya belum panen. 

Kondisi minimnya pasokan, ujar Sugiyono, diantisipasi dengan pasokan bawang impor. Jadi harga bawang bisa tetap normal di kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. 

 Kini, kata dia, impor sudah dikurangi. Impor sekarang hanya sekitar 23 ton dari total pasokan 60 ton bawang. "Jadi impor minim, petani belum panen,’’ kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement