REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin mengatakan, mencari caleg perempuan di kota-kota besar maupun di daerah maju seperti Jawa Tengah maupun Jawa Barat memang mudah. "Namun mencari caleg perempuan di kabupaten-kabupaten terpencil itu sulit," katanya, Jakarta, Rabu (3/4).
Di kabupaten terpencil yang berada di Papua mapun NTT, ujar Saleh, mencari caleg perempuan yang berkualitas tidak mudah. "Kalau asal comot mungkin bisa, namun memilih wakil rakyat seharusnya mencari yang terbaik," ujarnya.
Partai mana pun, kata Saleh, untuk memenuhi kuota caleg perempuan 30 persen di daerah terpencil pasti mengalami kesulitan. Daerah terpencil dan tertinggal pendidikannya belum merata sehingga mencari orang yang berkualitas tidak mudah.
Seharusnya, ujar Saleh, aturan kuota caleg perempuan 30 persen jangan disamakan di semua daerah. Selama ini para aktivis selalu menggembor-gemborkan pemenuhan caleg perempuan 30 persen. "Coba kalau mereka disuruh mencari caleg perempuan berkualitas di pulau-pulau terpencil, pasti juga kesulitan," ujarnya.
Caleg perempuan di daerah terpencil, kata Saleh, seperti di NTT dan Papua seharusnya aturannya tidak perlu dipaksakan. Kalau diterapkan di daerah maju seperti Jawa maupun Jakarta tidak masalah.