Rabu 03 Apr 2013 23:01 WIB

Ledakan Bom dan Serangan Terjadi di Afghanistan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Bom. Ilustrasi
Foto: .
Bom. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, FARAH -- Sebuah bom bunuh diri dan serangan bersenjata terjadi di kompleks kantor gubernur di provinsi Farah, Afghanistan Barat, Rabu (3/4). Sedikitnya tiga orang tewas, dan 70 luka-luka akibat insiden itu.

Sebuah kendaraan berisi bom meledak pada Rabu pagi di kompleks kantor gubernur yang dekat dengan bank dan toko-toko. Wakil gubernur provinsi Farah, Yonus Rasouli, mengatakan ledakan telah merusak banyak gedung-gedung pemerintah di daerah itu. Ledakan itu merusak bangunan bertingkat tinggi, termasuk kantor gubernur, pemerintah dan gedung nonpemerintah lainnya, dan dua bank.

Setelah ledakan, terjadi tembakan intensif antara tentara pemerintah Pakistan dengan Taliban bersenjata terjadi di provinsi yang berbatasan dengan Iran itu. Penjaga toko setempat sekaligus saksi mata, Sayed Jan mengatakan, dirinya mendengar ledakan besar.

’’Ada darah, dan pecahan kaca. Ada baku tembak, dan toko saya telah menjadi pusat pertempuran,’’ ujarnya seperti dikutip dari BBC News, Rabu (3/4).

Dia mengaku melihat beberapa penyerang bersenjata senjata ringan dan berat berjalan menuju bank dan pengadilan saat dia meninggalkan tokonya. Saksi mata, termasuk dokter di kota itu, mengatakan, kedua belah pihak telah menggunakan senapan mesin dan granat. ’’Sebagian besar dari mereka yang terluka adalah warga sipil,’’ kata para pejabat.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement