REPUBLIKA.CO.ID, ARSAL -- Lebanon menegaskan tidak ingin terlibat dalam konflik Suriah. Namun, para pejabat Lebanon banyak yang merasa negara semakin berisiko diseret ke dalam perang saudara itu.
Lebanon bertubi-tubi diprovokasi Suriah untuk ikut terlibat dalam perang saudara yang telah menewaskan 70 ribu orang tersebut. Provokasi teranyar, saat sebuah jet Suriah terbang 20 km (12 mil) di atas wilayah Lebanon dan menembakkan rudal ke lapangan di pinggiran kota perbatasan Arsal, Rabu (3/4) waktu setempat. Namun, serangan itu tidak menimbulkan korban.
Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menembakkan mortir ke dalam wilayah Lebanon untuk mengejar pemberontak. Mereka mengancam akan melakukan serangan udara di Lebanon bulan lalu.
Ketika sebuah pesawat Suriah membombardir wilayah Lebanon pada pertengahan Maret, Presiden Lebanon Michel Suleiman menyatakan, serangan itu merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima kedaulatan Lebanon.
Tidak diketahui apakah jet Suriah itu menargetkan warga Lebanon atau tidak. Namun, penduduk setempat mengatakan, sebuah helikopter militer Suriah juga melayang dekat Arsal, di wilayah udara Lebanon, pada waktu itu.