Kamis 04 Apr 2013 12:02 WIB

KPK Selidiki Surat Palsu Dada Rosada

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
   Juru Bicara KPK, Johan Budi, saat memberikan keterangan pers.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Juru Bicara KPK, Johan Budi, saat memberikan keterangan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Dada Rosada batal diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini.

Surat pemanggilan KPK yang dibawa Dada Rosada dinilai palsu. Juru bicara KPK Johan Budi SP menjelaskan, surat panggilan yang dibawa Dada tidak sama dengan surat panggilan dari KPK.

Johan pun mengaku, sudah memberi tahu kepada Dada bahwa penyidik KPK tidak memanggilnya pada hari ini. "Lalu, disampaikan juga ke tim Pengawas Internal (PI) untuk diselidiki, kenapa ada surat panggilan palsu," katanya, Kamis (4/4).

Dada memang dijadwalkan diperiksa sebagai saksi atas persidangan perkara korupsi bantuan sosial di Pengadilan Negeri Bandung. Akan tetapi, ujar Johan, jadwal pemeriksaan Dada bukan hari ini.

Perkara tersebut telah membuat seorang hakim sekaligus Wakil Ketua PN Bandung, Setyabudi Tejocahyono, ditetapkan sebagai tersangka. 

Selain Setyabudi, KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yaitu  Asep Triana, Herry Nurhayat, dan Toto Hutagalung. Toto Hutagalung merupakan tersangka yang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) oleh KPK dan disebut-sebut sebagai orang dekat Dada Rosada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement