REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rudi Hariantoko akhirnya didapuk menjadi pelatih caretaker Persema Malang menggantikan Slave Radovski yang mengundurkan diri. Penunjukkan Rudi seiring dengan keputusan Bledek Biru melanjutkan kiprah mereka di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2013. Sebagai orang Malang dan peduli Persema, Rudi mengaku tidak bisa mengelak dari tanggung jawab baru yang dibebankan kepadanya.
"Ini beban berat sekaligus tantangan. Saya siap menangani Persema dalam situasi pelik seperti sekarang karena saya orang Malang yang peduli Persema," kata Rudi seperti dilansir situs resmi Indonesian Premier League (IPL), Kamis (4/4).
Mantan pemain Arema dan Gelora Dewata Bali ini mengaku kasihan dengan nasib bakat-bakat muda asli Malang yang bergabung dengan Persema. Rudi sepaham dengan manajemen yang ingin menyelamatkan karir mereka."Paling tidak sampai kompetisi ini tuntas lah. Yang penting mereka tetap bisa main dan gajinya terbayar lancar," harap pelatih 39 tahun ini.
Hanya saja dia berharap semua pihak realistis, artinya jangan berharap muluk-muluk Persema mampu menggapai prestasi maksimal. Meski, Rudi mengakui, hal itu bukan tidak mungkin. "Semua tergantung pemain. Kalau mereka mau berjuang mati-matian mengejar prestasi, ya ayo," tegasnya.
Jumat (5/4) besok rencananya Persema kembali berlatih setelah libur dua minggu lebih. Tapi skuat tidak akan komplet lagi karena Leonard Tupamahu dan Anggo Julian sudah memutuskan keluar dari tim. Pemain senior yang tersisa tinggal M Kamri, Agung Dwijaksono serta kiper Ruhanda Mardiansyah. Soal program latihan, Rudi mengaku bakal melanjutkan apa yang sudah dilakukan Slave Radovski.
"Untuk tahap awal jelas saya ingin kembalikan kondisi fisik pemain, mereka kan sudah lama libur. Setelah itu kembali mengasah taktik dan strategi karena waktu kita tidak banyak. Sabtu (13/4) kita harus bertanding melawan Persijap," papar Rudi yang mengaku banyak belajar dari pelatih senior Benny Dollo dan Aji Santoso itu.