REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketidakjelasan nasib Persebaya 1927 pada unifikasi liga 2014 membuat Andik Vermansah mulai ambil ancang-ancang. Gelandang mungil tim nasional Indonesia itu berniat untuk merumput di luar negeri.
Andik mengaku sedang dilirik beberapa klub luar negeri. Salah satunya klub raksasa asal Makedonia, FC Vardar.
"Belum ada kesepakatan sih. Tapi, saya ingin bermain di luar negeri saja," kata Andik melalui sambungan telepon kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/4).
Format unifikasi liga yang diputuskan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013 membuat klub-klub Liga Prima Indonesia tidak bergairah menjalani kompetisi. Terlebih klub yang mengalami dualisme, seperti Persebaya.
Musim depan hanya ada empat klub terbaik LPI yang berhak masuk unifikasi liga. Sedangkan 18 klub lainnya berasal dari klub Liga Super Indonesia.
Namun, jatah terhadap empat klub LPI tidak berlaku apabila klub tersebut mengalami dualisme. Atas kondisi tersebut, Andik merasa gelisah. Meski begitu, pemain yang pernah menjalani trial bersama klub Major League Soccer, DC United, tak ingin kariernya tersendat.
Sebenarnya, jelas Andik, ia sangat mencintai Persebaya, klub yang telah membesarkan namanya. Tapi, melihat kondisi seperti sekarang ini, ia merasa kebingungan. "Pada intinya sih saya ingin mencoba bermain di luar. Tapi, sekarang tentu masih menunggu perkembangan selanjutnya," kata Andik.
Andik memang menjadi pemain Indonesia yang menjadi incaran klub-klub luar negeri. Sebelumnya, pemain berusia 24 tahun tersebut diincar klub asal Malaysia, Negeri Sembilan. Namun, saat itu Andik urung menerima tawaran dan tetap memilih Persebaya.