REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL, KOREA SELATAN -- Amerika Serikat langsung memperkuat pertahanan peluru kendalinya di wilayah Pasifik dan mengirim interseptor darat ke Guam, setelah sikap Korea Utara, yang mengancam mereka dengan serangan nuklir, Kamis (4/4).
Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengatakan ancaman dari Pyongyang yang terus bereskalasi ditambah kemampuan militer mereka memunculkan "bahaya yang nyata" untuk AS dan sekutu Korea Selatan dan Jepang.
"Mereka memiliki kapasitas nuklir sekarang, mereka mampu mengirim rudal," kata Hagel, Rabu kemarin. "Kita tanggapi ancaman itu secara serius, kami harus siap menghadapi ancaman itu."
Pentagon menyatakan akan mengirim perisai rudal THAAD untuk meindungi basis militer di Guam, sebuah wilayah yang dikuasai Amerika Serikat berjarak 3380 kilometer di wilayah Tenggara Korea Utara dan memiliki enam ribu personel militer, kapal selam, dan peledak bom.
AS akan melengkapi dua antirudal yang sudah disiapkan di wilayah itu.