Kamis 04 Apr 2013 15:53 WIB

Jon Erizal: Bangsa Maju karena Menghargai Sejarah

Jon Erizal seusai ziarah ke makam raja-raja di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Riau.
Foto: istimewa
Jon Erizal seusai ziarah ke makam raja-raja di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Bakal Calon Gubernur Riau, H Jon Erizal MBA menegaskan, sebuah bangsa akan maju apabila menghargai dan memahami sejarah bangsanya.

Menurut dia, Riau akan menjadi daerah termaju dan berprestasi jika meneladani perjuangan dan komitmen para pendahulunya.

''Tak ada bangsa yang maju tanpa memahami sejarah bangsa itu. Amerika sangat menghargai sejarahnya. Cina dan Eropa semua memberi perhatian utama terhadap perjalanan sejarah bangsanya,'' ujar Jon Erizal seusai ziarah ke makam raja-raja di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Riau, Rabu (3/4).

Menurut JE, masyarakat Riau harus bangga karena daerah itu telah menjadi sejarah penting bagi Indonesia.

Jon Erizal juga berziarah ke makam Raja Ali Haji, Pahlawan Nasional Bidang Bahasa Indonesia. Raja Ali Haji dikenal sebagai pengarang Gurindam Dua Belas yang sangat terkenal itu.

Keturunan Sultan Riau Penyengat ini dianugerahi Pahlawan Nasional Bidang Bahasa Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden No. 089/TK/Tahun 2004 tanggal 5 November 2004.

Jon Erizal mengaku bahagia dapat berziarah ke makam raja-raja di Pulau Penyengat sekaligus shalat di Masjid Sultan Riau Penyengat.

‘’Saya berbahagia sekali dapat kesempatan berkunjung ke Penyengat. Sebagai warga masyarakat yang menghormati sejarah dan menghargai kebudayaan, kunjungan seperti ini perlu dilakukan. Banyak hikmah yang kita petik, di antaranya Bahasa Melayu Riau ternyata sebagai cikal bakal Bahasa Indonesia,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement