REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tim investigasi TNI Angkatan Darat yang dibentuk untuk mengusut kasus serangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, telah merampungkan penyelidikan.
Dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Kamis (4/4), Ketua Tim, Wakil Komandan Pusat Polisi Militer (POM) Brigjen TNI (CPM) Unggul K Yudhoyono, menyatakan saat melakukan serangan ke lapas, pelaku menggunakan enam pucuk senjata.
Keenam senjata itu adalah tiga pucuk senapan AK 47 yang dibawa dari gudang latihan Gunung Lawu, dua AK 47 replika, dan satu pistol genggam jenis SIG Sauer replika.
Unggul menyatakan proses investigasi yang dilakukan tim berjalan lancar. "Enam hari, semua proses dilandasi kejujuran dan keterbukaan," ujarnya.
"Para pelaku sudah mengaku perbuatan sejak hari pertama peristiwa berlangsung," ujar Unggul. "Mereka siap mempertanggungjawabkan perbuatannya."