REPUBLIKA.CO.ID, STAFFORDSHIRE -- Sebagai salah satu anggota pembentuk Liga Primer Inggris, Aston Villa tidak pernah sekalipun terdepak dari kompetisi level atas itu sejak musim pertama digelar pada 1992/93. Namun sejarah panjang skuat the Villans sebagai penghuni tetap Liga Primer tengah terancam musim ini.
Dengan tujuh laga tersisa, Villa masih terpuruk di batas zona merah dengan koleksi 30 poin. Bayang-bayang degradasi pun mulai menghantui skuat the Villans. Akan tetapi, bukan berarti jalan keluar untuk menyelamatkan diri sudah tertutup bagi tim besutan Paul Lambert.
Koleksi poin tim berlogo singa itu tidak terlalu jauh dengan enam tim di atasnya. Villa hanya tertinggal empat angka dari tim penghuni peringkat ke-12 Southampton. Artinya, masih ada kesempatan bagi tim yang berbasis di Birmingham itu untuk memperbaiki posisinya jika bisa meraih hasil positif di laga tersisa.
Pada Sabtu (6/4), Villa bertekad mengumpulkan poin saat bertandang ke markas tim yang duduk di posisi ke-13 Stoke City.
"Kami harus datang dengan kepercayaan diri dan memastikan bisa memenangkan pertarungan itu," kata kiper Villa, Brad Guzan, seperti dilansir laman resmi klub.
Guzan menyadari Stoke bukan lawan yang mudah bagi timnya. Apalagi, tim arahan pelatih Tony Pulis itu akan memainkan laga di kandangnya.
Skuat the Potters terkenal tangguh musim ini saat bermain di Stadion Britannia dengan hanya dua kali menelan kekalahan dari 15 laga. Sebanyak enam diantaranya berakhir dengan poin sempurna bagi Jonathan Walters dkk.
"Kami harus selalu siap untuk bersaing. itulah kompetisi Liga Primer," kata kiper asal Amerika Serikat itu.