REPUBLIKA.CO.ID, STRASBOURG -- Jepang diminta tidak mengandalkan peran bank sentral untuk meningkatkan perekonomian negara. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan, negeri sakura harus melakukan reformasi struktural.
Schaeuble mengatakan, Jepang mengetahui hal itu dan harus menemukan solusi untuk masalah struktural. "Jika kebijakan moneter digunakan sebagai pengganti perubahan keuangan dan ekonomi maka kita jalankan dengan cara yang salah," ujarnya, Kamis (5/4).
Bank of Japan telah meningkatkan stimulus moneter secara signifikan dengan rencana menyuntikkan 1,4 triliun dolar AS dalam perekonomian Jepang dalam waktu kurang dari dua tahun.
Rencana bank sentral untuk meningkatkan pembelian aset telah membuat gusar negara-negara lain, terutama Perancis. Karena hal itu akan meningkatkan nilai euro dan membuat ekspor zona euro lebih mahal di pasar internasional.
Rekan Schaeuble dari Prancis, Pierre Moscovici mengatakan, isu-isu nilai tukar harus ditangani bersama-sama dalam Kelompok 20 kekuatan ekonomi. "Saya percaya bahwa selama nilai tukar jangka panjang harus mencerminkan fundamental ekonomi," kata Moscovici kepada wartawan.