Jumat 05 Apr 2013 17:28 WIB

Ekonomi Penyebab Utama Orang Telantar

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Orang terlantar
Foto: blogspot.com
Orang terlantar

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Alasan ekonomi menjadi penyebab paling dominan orang telantar. Selain alasan ekonomi, Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (disnakersos) Kota Cimahi, Dani Bastian, menambahkan keluarga juga menjadi alasan orang menggelandang.

"Dipelihara jangan sampai menggelandang," ujarnya, Jumat (5/4).

Dani mengatakan orang telantar mengindikasikan kelurga jenuh merawat atau karena orang tersebut tidak bisa diurus sehingga dibiarkan. Selain itu, akibat depresi berat sehingga kabur tanpa pengawasan keluarga. Menurut dia, jika orang tua rutin mengontrolkan ke rumah sakit tidak akan mengakibatkan sampai telantar.

Karena itu, dia berharap masyarakat membantu memfasilitasi agar tidak ada orang telantar di jalanan. Sementara itu, dia juga menyayangkan ada keluarga yang tidak mau mengambil. Alasannya, kelakuannya tidak akan berubah atau merepotkan.

Bidang sosial dalam penanganan terhadap orang telantar, yang pertama adalah menyelamatkan jiwa terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan kepolisian. Setelah itu, dirujuk ke rumah sakit jika terdapat gangguan jiwa ke rumah sakit jiwa.

Jika, orang telantar sudah bisa diajak komunikasi akan dipulangkan melalui koordinasi dengan daerah setempat. Untuk, yang tidak komunikatif hingga dokter menyuruh pulang atau tidak bertemu keluarganya akan disalurkan ke panti sosial di Bekasi atau Tasikmalaya.

Selama tahun 2013, Bidang Sosial Kota Cimahi telah memulangkan tiga orang telantar. Rita (18 tahun) ditemukan tergeletak di Kebon Kopi, Cibereum.

Wanita asal Panembangan, Ciamis, tersebut terindikasi sakit jiwa dan sebelum dipulangkan untuk dirawat di RSJ Cisarua selama sebulan. Dewi (30 tahun) asal Cikakak, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, ditemukan di RW 5 Utama dan didiagnosis depresi.

Yati (40 tahun) yang beralasan menggelandang karena sudah tidak diterima keluarga tetap dipulangkan ke Karang Talun, Cilacap. Sementara itu, saat dikonfirmasi kelurga mengharap agar Yati pulang. Yati sempat dirawat di RS Cibabat selama dua minggu karena kakinya patah.

Pihaknya mengimbau kepada keluarga melalui aparat setempat agar memelihara orang telantar tersebut. Sehingga, mereka tidak menggelandang lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement