Sabtu 06 Apr 2013 20:32 WIB

Iran Tuding AS Sengaja Pancing Korea Utara Berperang

Red: Taufik Rachman
Korea Utara (ilustrasi).
Korea Utara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Iran Urusan Budaya dan Penerbitan Pertahanan Brigadir Jenderal Massoud Jazayeri, Sabtu, menyalahkan AS karena memancing Korea Utara. Ia mengatakan AS akan menderita kerugian yang menghancurkan jika terjadi bentrokan militer.

Kehadiran pasukan AS di Semenanjung Korea adalah pangkal masalah ketegangan di wilayah yang sensitif tersebut, katanya. Dalam hal terjadinya konflik militer, AS dan sekutunya akan menderita kerugian sangat besar, katanya.

Kehadiran AS di wilayah itu telah memisahkan bangsa Korea, kata Jazayeri sebagaimana diberitakan IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Ia menambahkan Korea Utara tak memiliki pilihan kecuali secara sungguh-sungguh menghadapi campur tangan AS.

"Jika semua organisasi internasional dan terutama PBB cukup mampu, mereka mestinya telah mencegah AS memburu sasaran hegemoninya di Semenanjung Korea," katanya.

Negara merdeka tak pernah menyerah pada hegemoni AS sebab era gangguan dan campur tangan sudah usai, kata Jazayeri.

Pada Jumat (5/4), Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) telah memberitahu kedutaan besar asing untuk mempertimbangkan kemungkinan pengungsian jika ketegangan meningkat, kata beberapa sumber diplomatik.

DPRK (nama resmi Korea Utara) memperingatkan bahwa keselamatan diplomat asing tak bisa dijamin setelah 10 April.

Sementara itu, Juru Bicara PBB Martin Nesirky menyatakan masalahnya saat ini bukan apakah, tapi kapan perang akan meletus di Semenanjung tersebut.

Tapi Nesirky mengatakan PBB tak berencana mengeluarkan stafnya dari Korea Utara, dan badan dunia tersebut sedang mengkaji peringatan dari Pyongyang di tengah ketegangan nuklir yang meningkat di Semenanjung Korea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement