REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- TNI AD telah menyatakan secara resmi 11 anggota Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD merupakan pelaku pembunuhan empat tahanan di LP Cebongan Klas IIB, Sleman.
Akan tetapi, ternyata masih adai pelaku pengeroyokan dan pembunuhan Sersan Satu Heru Santosa yang belum ditangkap. Padahal, penganiayaan hingga tewas anggota Kopassus TNI AD di Hugo's Cafe, Sleman itu menjadi penyebab utama penyerbuan berujung penembakan hingga tewas empat tahanan itu.
Santosa tewas di tangan kawanan Juan di Hugo's Cafe, hanya dua hari sebelum penyerbuan itu terjadi. Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigadir Jenderal TNI Adi Wijaya, menyatakan, saat ini masih ada pelaku pengeroyokan terhadap Santosa di Hugo's Cafe yang belum ditangkap.
"Pengeroyokan yang menyebabkan anggota Kopassus, Sertu Heru Santosa, tewas tidak hanya dilakukan empat pelaku yang tewas di LP Cebongan," kata Wijaya di Yogyakarta, akhir pekan ini.
Sebelumnya, Direktur Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Kris Erlangga, mengatakan, kasus pengeroyokan di Hugo's cafe yang menewaskan Santosa akan segera dihentikan penyelidikannya karena empat orang tersangkanya sudah meninggal dunia.
Akan tetapi, menurut Wijaya, masih ada pelaku lain yang saat ini masih menghirup udara bebas. "Masih ada tujuh pelaku lain yang masih bebas berkeliaran. Ini tugas polisi menuntaskan kasus itu dan juga 10 orang pelaku yang menyerang ke asrama mahasiswa NTT," katanya.