Ahad 07 Apr 2013 20:43 WIB

Indonesia Hentikan Impor Bulu Bebek dari Cina

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Citra Listya Rini
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengambil langkah cepat untuk melindungi negara dari penularan virus flu burung strain virus baru H7N9. Saat ini Kementerian Pertanian telah menghentikan importasi bulu bebek yang diawetkan hingga Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan produk tersebut aman. 

"Seyogyanya Indonesia tidak melakukan impor unggas," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro di Jakarta, Ahad (7/4). 

Meski hanya sedikit, Indonesia sempat aktif mengimpor bulu bebek dari Cina. Kemeterian Pertanian segera melakukan rapat konsolidasi dengan para ahli guna menentukan sikap yang tepat. Rapat bersama Komisi Ahli Kesehatan Hewan ini rencananya dilangsungkan awal pekan depan. 

Dunia kembali siaga usai ditemukan kematian enam orang Cina meninggal akibat flu burung jenis baru ini. Sementara itu 14 orang lainnya dinyatakan terinfeksi virus yang sama. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan manusia dari serangan virus H7N9. Pemerintah Cina telah memusnahkan ribuan unggas di pasar Huhuai, Shanghai, tempat pertama kali virus ini ditemukan pada merpati. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement