REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- ProFauna Indonesia menyatakan populasi orang utan sebagai hewan langka dan dilindungi cukup kritis karena jumlahnya saat ini hanya sekitar 6.000 ekor.
Menurut juru bicara ProFauna Indonesia Made Astuti di Malang, Minggu, sekitar 20 ribu tahun lalu, orang utan bisa ditemui di seluruh wilayah Asia, dari Pulau Jawa di ujung selatan hingga ujung utara Pegunungan Himalaya dan Cina bagian selatan.
"Orang utan ini sekarang hanya bisa ditemukan di Sumatra dan Kalimantan dan populasinya pun hanya tinggal sekitar 6.000. Populasi orang utan terbesar saat ini ada di Leuser Barat, Leuser Timur, dan Rawa Singkil," katanya di sela-sela peluncuran kampanye "Ride For Orangutan 2013" di Malang.
Menurunnya populasi orang utan tersebut memicu ProFauna untuk melakukan kampanye untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian orang utan Sumatra dan habitatnya.
Lebih lanjut Made mengatakan, kampanye tersebut akan dilakukan dengan cara berkeliling Pulau Sumatra dengan menggunakan sepeda motor. Empat aktivis ProFauna Indonesia akan melakukan perjalanan dengan jarak tempuh sekitar 7.000 km dan melintasi enam provinsi di Sumatra.
Kampanye dengan sepeda motor itu akan dimulai 20 April dan berakhir sekitar akhir Mei. Dalam perjalanan kampanye tersebut, di setiap provinsi yang dilalui akan dilakukan edukasi dan atraksi penyadaran masyarakat di pusat-pusat keramaian dengan melibatkan komunitas lokal.
"Kami juga akan berkunjung ke habitat orang utan di alam dan tempat rehabilitasi orang utan yang ada di Sumatra Utara dan Aceh," katanya menambahkan.