Senin 08 Apr 2013 08:04 WIB

Semproti Sekolah, Cina Tingkatkan Upaya Lawan Flu Burung

Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burun dari strain virus baru, H7N9.
Foto: REUTERS
Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burun dari strain virus baru, H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI--Cina mengintensifkan upaya, Ahad (7/4) untuk menekan wabah dan penyebaran virus flu burung yang berpusat di Shanghai. Pemerintah serentak melakukan penyemprotkan disenfektan dan menutup pasar-pasar unggas, sementara media negara mengkritik tingkat pertumbuhan peternakan yang tinggi telah mendorong penyebaran penyakit tersebut.

Sejauh ini Cina telah mengonfirmasi 21 kasus strain baru flu burung, H7N9 yang semuanya berasal dari wilayah timur. Kasus tersebut terhitung sejak satu pekan lalu ketika virus ditemukan dalam tubuh manusia pertama kali. Enam dari 21 orang pasien dilaporkan meninggal.

Kementrian Pendidikan juga memberi instruksi secara nasional agar sekolah-sekolah 'menjamin' kesehatan para siswa dan guru agar tidak terinfeksi penyakit termasuk H7N9.

Mereka diperintahkan untuk mengajarkan siswa pentingnya mencuci tangan, mengelola dan menjamin keamanan makanan yang disediakan di kantin sekolah serta memperkuat pengawasan gejala penyakit. Instruksi tersebut diumumkan dalam pernyataan resmi pemerintah.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement