REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Banjir di ibu kota Angola, Luanda, telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan empat orang lainnya hilang. Demikian kata kantor berita negara Angop, Minggu, mengutip seorang pejabat pemerintah lokal.
Pejabat itu mengatakan kepada Angop bahwa kematian tersebut disebabkan oleh hancurnya rumah-rumah saat hujan deras mengguyur pada Sabtu. Dia mengatakan beberapa korban adalah anak-anak.
Daerah-daerah yang terkena dampak sebagian besar berada di pinggiran Luanda. Itu termasuk Kilamba Kiaxi yang tempat pameran pembangunan perumahan dengan ribuan apartemen yang dibangun oleh perusahaan Cina dua tahun lalu.
Banjir menggenangi ratusan rumah dan menyebabkan kerusakan material yang luas. ''Sebanyak 500 yang terkena dampak di Samba dan pinggiran Coreia saja,'' sebut laporan Angop. ''Satu jalan dekat pelabuhan Luanda harus ditutup karena longsor yang disebabkan oleh hujan deras.''
Angola yang merupakan negara Afrika nomor dua dalam produsen minyak itu sedang membangun kembali infrastruktur yang hancur disebabkan perang saudara 27 tahun yang berakhir pada 2002.