REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir dipastikan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Yenny Wahid segera bergabung ke Partai Demokrat. Ribuan kader PKBIB juga akan turut serta bersama puteri kedua mantan presiden Abdurrahman wahid (Gus Dur) tersebut.
Sekjen PKBIB, Imron Rosyidi Hamid mengatakan, langkah itu merupakan bagian dari ijtihad politik. Lantaran PKBIB telah dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU untuk mengikuti pemilu 2014. Tetapi, suara ribuan pendukung PKBIB yang didominasi simpatisan Gus Dur harus tetap disalurkan.
"PKBIB bergabung ke Demokrat agar suara pendukung Gus Dur tidak tercerai-berai," kata Imron, Senin (8/4).
Pada pemilu 2009, menurut dia, sebagian besar Gusdurian memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Bahkan beberapa kelompok menjadi terpisah-pisah. Karena tidak ada partai politik yang dinilai laik dan sesuai dengan ideologi mereka. Setelah Yenny mendirikan PKBIB, Gusdurian berjuang bersama PKBIB. Sayangnya, KPU menyatakan PKBIB belum memenuhi syarat sebagai peserta pemilu.
Karenanya, lanjutnya, Yenny mengambil keputusan untuk menjaga kesolidan pendukung Gus Dur. Agar tidak terpecah karena pemilu 2014 dipastikan akan terjadi tarik-menarik dukungan.
"Ini untuk menghindari suara pendukung Gus Dur terpecah-pecah. Dengan bergabung ke dalam partai peserta pemilu, kekuatan kami akan terjaga," jelas Imron.
Komunikasi intensif memang telah dilakukan Yenny dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, menurut Imron, Yenny kemungkinan akan menduduki salah satu jabatan strategis dalam partai berlambang bintang mercy itu. Namun, kepastiannya baru akan disampaikan Yenny dan elite Demokrat secara resmi dalam waktu dekat.