REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hujan deras yang mengguyur Yogyakarta pada Ahad (7/4) siang hingga malam menyebabkan empat wilayah di Kota Yogyakarta longsor. Meski tak menimbulkan korban jiwa, tapi longsor tersebut membuat warga cemas.
Sekretaris Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Daerah (BKPBD), Sudarsono mengatakan empat wilayah yang mengalami longsor tersebut adalah di wilayah Kampung Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis berupa gorong-gorong yang ambrol serta talud (tanggung sungai) rekah.
Selain itu, di RT 04 RW 1 Tompeyan, Tegalrejo, Jetis, Yogyakarta serta RT 01 RW 01 Kelurahan Tompeyan juga.
"Keduanya ada tebing longsor, yang pertama mengenai dua rumah dan yang satu talud longsor hingga kamar mandi warga menggantung," kata Sudarsono di Yogyakarta, Senin (8/4). Wilayah lain yang mengalami longsor adalah di Kelurahan Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta.
Dikatakan Sudarsono, penanganan longsor akibat hujan kemarin masih ditalangi dari dana operasional wali kota dan wakil walikota Yogyakarta. Pihaknya belum menggunakan dana tak terduga untuk penanganan tersebut.
Pasalnya dana tak terduga bisa digunakan untuk tanggap darurat. Dan tanggap darurat harus dinyatakan jika wilayah benar-benar dalam kondisi darurat. Dana tak terduga APBD Kota Yogyakarta sendiri 2013 sebesar Rp 5,8 miliar.
Menurut Sudarsono, potensi longsor seperti saat ini masih akan terjadi jika intensitas hujan cukup tinggi dan lama. Wilayah yang potensial berada di pinggir bantaran sungai terutama di talud -talud lama.