REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Tiga siswa SMP Negeri-1 Singkawang yang terseret ombak saat berada di Pantai Palm Beach, Pasir Panjang, Kota Singkawang, Minggu (7/4), semuanya dipastikan telah meninggal dunia.
Tim Search and Rescue (SAR) yang menyisiri kawasan pantai berpasir putih itu menemukan dua jasad yang terapung tak jauh dari bibir pantai, Senin sekitar pukul 10.30 WIB.
Kapolres Singkawang AKBP Prianto, melalui Kasubbag Humas Iptu Asep S, mengatakan sehari sebelumnya sejumlah pelajar SMP Negeri Singkawang didampingi guru mereka, melakukan kegiatan di Palm Beach, Pasir Panjang.
Cuaca di kawasan pantai saat hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Tiga siswa yakni Angel(15), Cristian(13) dan Yopi(14) masih berada di kawasan pantai meski sudah dilarang oleh para guru.
Ketiganya lepas dari pengawasan dan terseret ombak. Asep menuturkan, kejadian diperkirakan pukul 13.30 WIB dan dilaporkan via telepon sekitar pukul 15.00 WIB.
"Satu korban, Angel ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tak lama setelah kejadian," ujar dia.
Cristian dan Yopi belum ditemukan. Polres Singkawang mengambil langkah-langkah membantu pencarian bersama warga setempat sambil meminta dukungan dari SAR Brimob Singkawang.
Namun hingga pukul 23.00 WIB, jasad keduanya belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Tim pencari dari Basarnas Sintete dan SAR Brimob Singkawang. Mereka berbagi arah, tim dari Basarnas Sintete menyisiri arah kanan pantai dari lokasi kejadian, sedangkan SAR Brimob Singkawang ke arah kiri
.
Sekitar tiga jam kemudian, tim yang menyisiri sebelah kanan, menemukan sesosok jasad yang berjarak hampir 500 meter dari bibir pantai.
"Tim kemudian memutari kawasan itu, karena meyakini jasad kedua tidak akan jauh posisinya," kata dia.
Antara 15 menit - 30 menit, akhirnya jasad kedua ditemukan. Namun tim tidak mengetahui nama-nama keduanya. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Abdul Azis Singkawang untuk di otopsi.